Kamis, 29 Maret 2012

UTMost Imagination 2012 (Alangkah Lucunya Desainku)

Tulisan ini merupakan aktivitas dan pengalaman pribadi saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa S2 di UTM Johor, Malaysia. Saat saya mempostingkan ini, saya baru saja pulang dari acara UMTost Imagination. Cukup melelahkan dan hasil yang kita dapat dari perlombaan cukup membuat kecewa. Padahal sehari sebelumnya team kita bisa yakin menang karena mempertahankan konsep yang diberikan oleh panitia lomba, walaupun secara desain body dan kerangka produk kita sangat sederhana, bahkan bisa dibilang "Indonesia banget", membuat teringat Indonesia saat 17 Agustusan. Tapi ternyata semua meleset dari perkiraan, karena kebanyakan team membuat konsep lama, akhirnya secara mendadak panitia (commite) merubah keputusan penilaian lomba, walhasil, kita merosot jauh di posisi 8 untuk fastest vehicle, dan posisi 6 untuk creative vehicle. Sebelumnya saya mau memperkenalkan team saya,
Dari kiri Risandi Dwirama Putra (Ipin), Mufti fathonah Muvaris (Mufti), yang tengah cewek sendirian adalah Arfena Deah lestari (Dea), Sebelah Kiri Dea yang berbaju batik Putih adalah Saya, Hendra Saputra (Hendra) dan sebelah kanan terakhir adalah Eko Prayetno (Eko). 




Foto bapak diatas ini adalah leader pada perlombaan yang kita ikuti, menurut saya beliau adalah insan luar biasa. Seorang darah Indonesia, tetapi sudah melanglang buana keseluruh dunia dan akhrinya terhenti memilih malaysia bersama keluarganya dan sebagai seorang dosen sekaligus pembimbing kami (saya dan teman-teman diatas) selama menjalani masa S2 sampai selesai nanti, nama beliau adalah Dr.Eng.Jaswar Koto. Luar biasanya beliau menurut saya adalah keikutsertaan dan partisipasi beliau secara langsung dalam perlombaan  yang kita ikuti ini benar-benar sepenuh hati dan full time, bahkan terjun langsung kelapangan memegang besi dan las saat pengerjaan produk. Sedikit membandingkan dengan pengajar institusi tinggi yang pernah menjadi pengajar saya, kebanyakan mereka (dosen) jarang mau turun tangan secara langsung bahkan tidak mau ketika berhubungan dengan hal teknis misalnya memegang besi dan las, memotong dengan peralatan lab, dan lain-lain, akhirnya mahasiswa bekerja 100% dengan seluruh fikiran dan tenaganya.


Ups.... udah ngomong tentang hasil dan profil team, tapi saya belum cerita tentang lomba apa yang saya ceritakan diatas. Lomba yang kita ikuti ini adalah lomba perancangan "kendaraan non-conventional", hasil rancangan tersebut diperlombakan dan sebagai pengendara adalah Wakil Rektor, empat Deputi Wakil Rektor, Dekan Fakultas dan Direksi Universiti Teknologi Malaysia (UTM) kampus Johor Bahru, Malaysia. Berikut ini saya copas langsung promosi lomba tersebut dari situs resminya http://www.utm.my/utmost/2012/03/09/race-for-bosses/. Kendaraan yang dirancang adalah sepeda darat, berfungsi seperti sepeda pada umumnya tetapi memiliki konsep yang unik dan tidak konvensional atau konsepnya tidak seperti sepeda pada umum (dengan pedal). Perlombaan perancangan sepeda non-konvensional ini bertajuk "Races For Bossess", saya tidak tahu pasti kenapa tajuk ini yang digunakan, tapi menurut perkiraan saya, mungkin karena saat perlombaan sebagai racernya adalah petinggi-petinggi kampus  (Duh, pada boss minta pengakuan kayaknya). Perlombaan perancangan sepeda ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan perlombaan dan beberapa jenis acara lain dalam event UTMost Imagination, Vestival Inovasi dan Kreativitas (29 Maret-1 April 2012).

Nah... Ini poster UTMost Imagination

Nah, kalo yang ini kegiatan-kegiatan lain dalam vestival UTMost Imagination

Back to the topik pembicaraan, saya sengaja mengambil tema "antara mempertahankan kreativitas atau sebuah tanda juara" sesuai yang saya dan team alami dalam lomba ini. Ada tiga team yang salah satunya team saya yang memang benar-benar beda konsep sepeda tetapi malah kita yang tersingkir dibanding team lain dengan konsep sepedanya masih menggunakan konsep konvensional (menurut saya) dengan pedal yang dikayuh seperti sepeda biasa, hanya saja letak tempat duduk yang berbeda (posisi duduk yang beragam) dan lebih kebanyakan pada design body yang unik (nah bagian design body ini yang memang saya akui team kita kurang mumpuni). Next... see the Pictures
 
Gambar 1


 Gambar 2

Gambar 3


Gambar 4


Gambar 5


Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12
 Dari gambar 1 sampai dengan 12 merupakan sepeda rancangan team lain, yang menurut saya masih menggunakan konsep sepeda konventional, hanya saja mereka mengubah posisi duduk dan rancangan body yang memang saya akui kreatif sekali. Ada tiga team yang menurut saya kreatif dalam hal konsep mekanisme kerja sepeda, tetapi tidak satupun masuk dalam nominasi most craetive. Sedih saya jadinya,,, Hikss... Nexr, see the Pictures.



Rancangan sepeda team PHB




Nah, ini juga rancangan yang kreatif tapi tidak masuk dalam nominasi. Saya lupa nama teamnya apa... hehe

Kalau gambar dibawah ini, adalah rancangan team saya, Team TNC Akademik dan Antarabangsa (A&A). Sedih kita tidak masuk nominasi, padahal semalaman sebelum event saya dan team begadang sampai pukul 2 pagi untuk memoles body luar walaupun hasilnya tidak terlalu bagus. Konsep sepeda team saya adalah Family Bike (FamBike) untuk keluarga, gabungan dua sepeda dengan satu tambahan kursi ditengah dan dua kursi original disamping kanan dan kiri. Untuk konsep pedal sepeda kita menggunakan konsep push and free atau tekan dan lepas. Pengendara hanya perlu menekan padel dan melepasnya, kembali menekan dan melepas pedal (seperti pada gambar), padel tidak digerakkan 360 derajat seperti sepeda pada umumnya. Kenapa konsep body sepeda kita berbentuk kapal? Konsep lain body sepeda team saya adalah kapal Catamaran (Katamaran), karena basic ilmu (disiplin ilmu) yang saya dan team jalani saat ini adalah dunia perkapalan (Marine Technology), akhirnya kita terapkan pada sepeda rancangan kita. Begitu..... hehehe










Itulah gambar sepeda rancangan kita. Walapun tidak menang, tetapi setidaknya kita bangga dapat mempertahankan kreativitas walaupun saat race harus ditertawakan karena tertinggal jauh dari team lain karena kecepatan yang kurang, mungkin karena masih konsep baru ya harus siap ditertawakanlah. Albert Einstein saja pertama kali menjadi ilmuan ditertawakan banyak orang karena konsep ilmunya. Apalagi kita sekarang, banyak isu plagarism, jiplak, copas, memang susah untuk menerima satu konsep baru yang sedikit berbeda dengan yang lainnya. Saya dan team tetap semangat untuk terus berkreasi dan berinovasi.



Diakhir acara, saat memasukkan sepeda kedalam tenda penyimpanan, saya sempat melihat satu mobil Shell Eco Marathon Asia yang pernah dilombakan di Sirkuit Sepang, Malaysia tahun 2011. Saatnya Narcis sedikit alias foto-foto. Nih hasilnya...







Ini akhir cerita saya hari ini. Apa ceritamu hari ini?
Mohon maaf jika cerita dan tulisan saya hari ini tidak mendapat tempat yang baik dihati pembaca. Saya seorang pemula blogger, mohon saran dan kritik dari segala sudut dan pendapat semuanya. Terima kasih.

Senin, 26 Maret 2012

BOB SADINO

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.
Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga,
laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang
dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.
Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.
Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga
menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun- kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang
Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.
Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu
baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya. Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.